Selasa, 03 Januari 2012

Komunitas Vegetasi



Refleksi kel.7

            Pemateri pertama adalah Dyan yang menjelaskan tentang pengertian komunitas, bahwa komunitas merupakan sekumpulan populasi hidup yang saling berinteraksi. Konsep dasar komunitas antara lain meliputi Formasi (hasil dari makroclimate), asosiasi dan ekotone (daerah peralihan). Macam Interaksi dalam komunitas vegetasi antara lain:
a.       Interaksi antar organisme
·         Netral: tidak ada persaingan didalamnya
·         Predasi: adanya hubungan erat antara pemangsa dan yang dimangsa
·         Parasitisme: hubungan interaksi dimana yang satu untung dan yang lain dirugikan, contoh: benalu pada pohon yang kemudian dilanjutkan oleh penjelasan dari Atya
·         Komensalisme: hubungan interaksi dimana yang satu utung sedangkan yang lain tidak dirugikan
·         Mutualisme: hubungan interaksi yang saling menguntungkan, contoh: bakteri Rhizobium dengan bintil akar.
b.      Interaksi antar populasi
·         Alelopati: kelompok tumbuhan yang dapat mengeluarkan senyawa alelopat yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain yang ada disekitarnya.
·         Kompetisi: adanya dua jenis populasi yang jenis makanannya sama, sehingga diperlukan adanya kompetisi untuk mendapatkan makanan tersebut, contoh: populasi kambing dan sapi di padang rumput
c.       Interaksi antar komunitas, contohnya: sawah dan sungai yang letaknya bersebelahan.

Setelah itu dilanjutkan oleh penjelasn dari Lysa tentang interaksi antara omponen biotik dan abiotik. Lysa menjelaskan bahwa ciri atau karakteristik dari suatu komunitas , yaitu adanya keanekaragaman (meliputi komunitas aquatik dan komunitas terrestrial). Kemudian struktur dan komposisi vegetasi.
Penjelasan terakhir disampaikan oleh Dimas yaitu tentang komponen abiotik yang meliputi cahaya, air, suhu dll. Sedangkan komponen biotik terdiri dari produsen (tumbuhan hijau), konsumen dan dekomposer atau pengurai. Jenis konsumen berdasarkan makanannya, dibedakan menjadi: herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging) dan omnivora (pemakan segala, tumbuhan dan daging).
Pada sesi tanya jawab, ada 2 mahasiswi yang bertanya pada kelompok 7, yakni martha dan nani. Martha menanyakan tentang interaksi yang erat dan kurang erat, dimana jawaban pemateri sudah cukup benar mnurut saya yakni yang dimaksud dengan interaksi yang erat apabila terjadi interaksi secra langsung atau hubungan langsung antara organisme yang bersangkutan, misalnya interaksi predasi (pmangsa dan yang dimangsa). Disini terdapat hubngan yang sangat erat karena kelangsungan hidup pemangsa sangat bergantung pada jumlah dan ada tidaknya organisme yang dimangsa. Sedangkan untuk interaksi yag kurang erat adalah kebalikanntya.
Sedangkan untuk nani menanyakan tentang konsep dasar komunitas untuk lebih dijelaskan dan diterangkan lebih detail lagi, dan saya rasa pemateri juga sudah dapat menjawab dengan benar.

Jumat, 23 Desember 2011

Zingiber officinale (Jahe)


1. Sejarah Singkat
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
2. Uraian Tanaman
2.1 Klasifikasi
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Zingiber
Species
: Zingiber officinale
2.2 Nama latin dan Nama daerah
·         Nama latin Zingiber officinale Rosc, untuk jahe merah: Zingiber officinale varietas rubrum
·         Nama simplisia: Zingiberis Rhizoma, Rimpang Jahe
·         Nama- nama daerah bagi jahe tersebut antara lain: halia (aceh, ambon), bahing (batak karo), sipadeh atau sipodeh (sumatera barat),  jahi (lampung), jae (jawa), jhai (madura), pese (bugis), lali (irian).
·         Nama Asing : Ginger / Red Ginger (Inggris), Khan Jiang (China), Gingembre (French), Chiang ( China)
2.3 Deskripsi
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 - 23 mm, lebar 8 - 15 mm, tangkai daun berbulu, panjang 2 - 4 mm; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 - 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 - 3 kali lebarnya, sangat tajam; panjang malai 3,5 - 5 cm, lebar 1,5 - 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 - 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 - 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 - 1,75 cm; mahkota bunga berbentuk tabung 2 - 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 - 2,5 mm, lebar 3 - 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 - 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2

2.4 Jenis Tanaman
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
a.       Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih
menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi
baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar
maupun jahe olahan.
b.       Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit. Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.    c. Jahe merah Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
3. Kandungan dan Manfaat Tanaman
Rasa pedas pada jahe karena mengandung senyawa keton bernama zingeron. mengandung minyak asiri yang terdiri dari zingeberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan shogool. Kandungan lainnya, yakni minyak damar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat, dan gingerin. Dalam pengobatan tradisionill, Jahe dikenal sebagai penambah nafsu makan dan menghangatkan badan. Pengaruh inilah orang cepat merasa bugar. Selain hal tersebut tanaman ini lebih dikenal berkhasiat sebagai pencahar, antirematik, dan peluruh masuk angin.  mengatasi radang tenggorokan (bronkitis), rematik, sakit pinggang, lemah syahwat, nyeri lambung, meningkatkan stamina, meredakan asma, mengobati pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, dan melancarkan air susu ibu.Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak asiri yang dikeluarkan rimpang jahe. Minyak jahe gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya :
-  karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda
-  merangsang nafsu makan
-  memperkuat otot usus
-  membantu mengeluarkan gas usus
-  membantu fungsi jantung
-  mengobati selesma
-  mengobati batuk
-  penyakit diare
-  penyakit radang sendi tulang seperti artritis
Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
-  menurunkan tekanan darah.karena jahe dapat merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah
- Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing - masing mencerna protein dan lemak
- Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
- Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok perjalanan
-  Membuat lambung menjadi nyaman, meringkankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin
- Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal di dalam tubuh
4. Sentra Penanaman
Terdapat di seluruh Indonesia, ditanam di kebun dan di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak dibudidayakan di Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total produksi jahe dunia.
5. Syarat Pertumbuhan
5.1. Iklim
·         Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
·         Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yang
terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
·         Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35 °C.
5.2. Media Tanam
Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung humus.  Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan tanahlaterik. Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
5.3. Ketinggian Tempat
Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0-2.000 m dpl. 
6. Jahe untuk Pengobatan
·         Impoten atau lemah syahwat
Siapkan 2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis, 1 butir telur ayam kampung, 1 sdt bubuk kopi, 1 sdm madu, dan sedikit bubuk merica. Cuci jahe, parut, tambahkan segelas air masak, lalu peras. Tambahkan air jeruk nipis, kuning telur, kemudian campur dengan semua bahan lainnya, aduk sampai merata. Minum seminggu sekali.
Resep lain untuk menambah gairah seks : jahe merah + ginzeng + cabe jawa (masing2 15 g) + 20 g lada hitam direbus bersama dalam 4 geas air hingga tersisa 2 gelas.  Minum masing2 1 gelas pada pagi dan sore hari, dengan menambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni.
·         Batuk
Ambil 3 rimpang jahe sebesar ibu jari, cuci bersih dan rebus dengan 2 gelas air, didihkan hingga tinggal 1 gelas. Air rebusan jahe tersebut diminum 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
·         Pegal-Pegal
Ambil 2 rimpang jahe sebesar ibu jari dan susu segar 2 gelas. Rimpang jahe dicuci bersih, dibakar, lalu dikuliti. Rimpang itu dimemarkan, kemudian direbus bersama dengan susu segar. Susu jahe diminum 2 kali sehari, pagi, dan sore hari, masing-masing 1 gelas.
·         Kepala Pusing
Ambil 3 rimpang jahe sebesar ibu jari, cuci bersih, bakar, dan memarkan. Seduh dengan 1 gelas air tambahkan sedikit madu atau gula aren. Minum ramuan tersebut 1 gelas sekaligus.
·         Rematik
Ambil 3 rimpang jahe sebesar ibu jari, bakar, kemudian cuci bersih, dan parut. Tempelkan parutan jahe bakar dibagian tubuh yang diserang rematik.
Resep 2 :
 Temulawak dan cabe jawa (masing2 20 g), daun komfrey dan jahe merah (masing2 25 g) + kumis kucing 30g.  Cuci semua bahan, iris tipis rimpang jahe dan temulawak.  Rebus dlm 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas.  Minum masing2 segelas tiap pagi dan sore, tambahkan madu dan jeruk nipis untuk mengurangi rasa “jamu”
·         Sakit Pinggang
Ambil 3 rimpang jahe dan 2 buah asam jawa yang sudah masak. Cuci jahe, parut, dan campur dengan asam jawa sampai merata.Oleskan pada pinggang yang sakit.
·         Masuk Angin
Ambil 3 rimpang jahe sebesar ibu jari dan memarkan. Masukan kedalam 2 gelas air bersih dan beri sedikit gula aren.Didihkan selama 15 menit hingga airnya tinggal separuh. Saring dan minum ketika masih hangat, lakukan 2 kali sehari.
·         Untuk Payudara Indah dan Montok
Masukkan dua ruas jahe segar yang telah dikupas kulitnya, ke dalam segelas susu murni yang panas. Tambahkan satu sendok teh gula. Minumlah menjelang tidur malam setiap hari.
·         Vitiligo (Bercak putih pada kulit karena kekurangan pigmen)
Ambil 30 gr jahe, cuci bersih lalu dijus. Balurkan jus pada kulit yang menderita vitiligo tersebut.
·         Terserang cacing gelang
Ramuan: Ambil 60 gr jahe segar lalu cuci bersih. Lumatkan, campur dengan segelas air. Saring dan tambahkan madu satu sendok makan. Minum ramuan ini tiga kali sehari.



Sumber:

Selasa, 13 Desember 2011

Atmosfer dan air sebagai lingkungan abiotic yang berpengaruh terhadap ekologi tumbuhan.


Refleksi kel.4


Komponen penyusun ekologi adalah komponen biotik (terdiri dari makhluk hidup) dan komponen abiotic (terdiri dari makhluk tak hidup, contohnya suhu, tanah, atmosfer dll). Atmosfer merupakan komponen abiotic yang terdiri dari gas-gas yang tidak tampak dan tidak berwarna, sifatnya kompresibel. Stratifikasi atmosfer merupakan penggambaran  struktur atmosfer yang dibagi dalam lapisan yang berbeda-beda.  Tingkatan lapisan atmosfer antara lain: troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer.
Air merupakan komponen abiotic yang vital dalam kehidupan. Tanpa danya air tidak akan ada kehidupan. Air juga merupakan salah satu factor pembatas. Siklus air/ hidrologi meliputi evaporasi, infiltrasi dan air permukaan. Terjadinya hujan merupakan hasil dari siklus air/hidrologi
Berdasarkan toleransi/karakteristik tumbuhan berdasarkan kadar air tanah, tumbuhan dibagi menjadi:
·         Hidrofita
·         Halofita
·         Xerofita
·         Mesofita